MAKALAH
“Model Dan Bentuk
Keperawatan Profesional Pada Individu”
Disusun Oleh:
1.
Anisa
Nur Septya (13100007)
2.
Bagus
Setyo (13100013)
3.
Dessy
Dwi Rustanti (13100020)
4.
Saputri
(13100082)
D3 Keperawatan B
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
SATRIA BHAKTI NGANJUK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan
atas kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat, ridho dan hidayah dari-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan
apapun.
Terima kasih juga kami
ucapkan kepada dosen pembimbing karena telah mengarahkan kami pada hal-hal yang
positif dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Makalah ini memuat tentang
“Model Dan Bentuk Keperawatan Profesional Pada Individu“ yang akan menjelaskan tentang
model dan bentuk keperawatan profesional yang diberikan individu.
Kami berharap agar makalah yang saya buat ini dapat dipahami dan selanjutnya
dapat membawa banyak manfaat dalam
menambah pengetahuan pembaca mengenai model dan bentuk keperawatan profesional
pada individu.
Kami sadar bahwa
makalah ini belum sempurna sepenuhnya, karena itu kami memohon maaf kepada pembaca dan juga
mengharapkan kritik maupun saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Nganjuk, 22 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengatar ...................................................................................................................... i
Daftar
isi .............................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .........................................................................................................
1
C. Tujuan
............................................................................................................................. 1
D. Manfaat
.........................................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Individu / Manusia
...................................................................................... 3
B.
Konsep manusia menurut paradigma
keperawatan ....................................................... 3
C.
Manusia sebagai individu
.............................................................................................. 4
D. Model
keperawatan menurut Virginia hunderson ......................................................... 4
E. Model Praktik Keperawatan Mandiri
............................................................................ 5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................................................... 13
B. Saran
........................................................................................................................... 13
Daftar
Pustaka ................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
mahasiswa program keperawatan, sudah seharusnya mengetahui tentang ilmu
individu dalam keperawatan pasien karena peran individu seseorang selalu
menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga
keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran individu seseorang tersebut sangat
besar. Bermula dari hal tersebut mahasiswa keperawatan harus mempelajari ilmu
individu walaupun materi yang didapat tidak sedalam mahasiswa individu, bahkan
hanya sebagian kecil saja. Dalam praktiknya mahasiswa keperawatan selalu
berinteraksi dengan pasien baik secara langsung maupun tidak langsung.
Banyaknya pasien yang harus dihadapi dengan kondisi individu yang berbeda-beda
membuat materi individu wajib dikuasai agar dapat memberikan rasa nyaman
terhadap pasien dalam membantu penyembuhan pasien.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang
dimaksud keperawatan kesehatan dalam individu?
2. Apa peran
keperawatan kesehatan dalam individu?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk
memenuhi tugas individu Keperawatan tentang Keperawatan Kesehatan dalam
individu.
2.
Untuk mengetahui Keperawatan Kesehatan dalam individu.
D. Manfaat
1.
Bagi Penulis
Menambah
wawasan pengetahuan dan individu
keperawatan tentang Keperawatan Kesehatan dalam individu.
2. Bagi Pembaca
Memberikan
wawasan tentang Keperawatan
Kesehatan dalam individu serta dapat menambah dan meningkatkan
wawasan pengetahuan khususnya di bidang individu keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu / Manusia
·
Manusia adalah makhluk bio – psiko –
sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari
aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
·
Manusia adalah sistem yang terbuka
senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan eksternalnya serta
senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis),
(Kozier, 2000)
·
Manusia memiliki akal fikiran,
perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan
sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi,
1999 :40)
B. Konsep manusia menurut paradigma
keperawatan
Konsep manusia menurut paradigma
keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal,
interpersonal dan sosial. yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Sebagai sistem terbuka , manusia
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik,
biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan
merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang
adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia
tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan
lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan
yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sistem personal yaitu
manusia yang memiliki proses persepsi dan tumbuh kembang.
Sebagai sistem interpersonal yaitu
manusia dapat berinteraksi, berperan dan berkomunikasi dengan orang lain.
Juga sebagai sistem sosial yaitu
manusia mempunyai kekuatan wewenang dalam mengambil keputusan dilingkungannya.
C.
Manusia
sebagai individu
Manusia
sebagai individu artinya seseorang yang memiliki karakter total sehingga
menjadikannya berbeda dari orang lain (Karen, 2000).
Manusia
sebagai individu disebut juga orang yang memiliki kepribadian meliputi tingkah
laku dan emosi meliputi sikap, kebiasaan, keyakinan, nilai – nilai, motivasi,
kemampuan, penampilan dan struktur fisik yang berbeda satu dengan lainnya.
Gabungan
semua ini akan mempengaruhi seseorang dalam cara berfikir, merasa dan bertindak
dalam berbagai situasi yang di hadapinya. Individu merupakan gabungan interaksi
genetik dengan pengalaman hidupnya dipengaruhi oleh identitas diri, konsep
diri, persepsi, kebutuhan dasar, mekanisme pertahanan diri dan tumbuh kembang.
Peran
perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian
pasien.
D.
Model
keperawatan menurut Virginia hunderson
Pada
tahun 1995, definisi keperawatan yang pertama dari Virginia hunderson
dipublikasikan dalam revisi buku keperawatan
betha harmer, sebagai berikut :
“Keperawatan
yang utamanya adalah membantu individu baik sakit ataupun sehat dengan
tindakan-tiadakan yang memberikan
kontribusi bagi kesehatan atau kesembuhan atau bahkan kematian yang didorong
dengan kekuatan, keinginan dan pengetahuan. Keperawatan merupakan kontribusi yang bersifat unik untuk membantu
indifidu agar mandiri dengan memberikan bantuan seperlunya”.
Fokus
Henderson terhadap perawatan individu lebih ditekankan pada
komponen-komponen dalam keperawatan,
sebagai berikut :
1. Bernafas
secara normal
2. Tercukupinya
kebutuhan makan dan minum
3. Mengurangi
zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
4. Mengubah dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan
5. Tercukupinya
kebutuhan tidur dan istirahat
6. Memilih
pakaian yang tepat atau sesuai
7. Menjaga
suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan
memodifikasi terhadap kondisi lingkungan
8. Menjaga
kebersihan tubuh dan kerapihan
9. Menghindari
bahaya terhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain
10. Berkomunikasi
dengan orang lain untuk menyalurkan emosi, kebutuhan, kekuatan, dan berpendapat
11. Beribadah
sesuai dengan satu kepercayaan
12. Bekerja
dengan semangat untuk mencapai keberhasilan
13. Berperan
atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar
menggunakan fasiltas kesehatan yang tersedia untuk menemukan atau memuaskan rasa ingin tau yang akan membantu
meningkatkan kondisi kesehatan.
E. MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI
1. PRAKTIK KEPERAWATAN PERORANGAN
a.
Pengertian
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat
profesional melalui kerjasama yang bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan keilmuan khusus,
pengambilan keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi ilmu sesuai
lingkup kewenangan dan tanggung jawab. Sedangkan, pengertian praktik
keperawatan mandiri yaitu praktik perawat swasta yang dilakukan secara
perorangan atau kelompok.
b. Tujuan
Praktik Keperawatan Perorangan
Tujuan praktik keperawatan sesuai
yang dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan
kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan peningkatan
kepercayaan diri. Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan
kesehatan (Kozier & Erb, 1999), yaitu :
1)
Peningkatan
kesehatan (Health Promotion).
Peningkatan Kesehatan adalah
kerangka aktivitas keperawatan. Kesadaran diri klien, kesadaran kesehatan,
keterampilan kesehatan dan penggunaan semua sumber yang dipertimbangkan sebagai
perawatan yang diberikan oleh perawat. Peningkatan kesehatan membantu
masyarakat dalam mengembangkan sumber untuk memelihara atau meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan mereka. Tujuan kesehatan yang ingin diwujudkan
adalah mencapai derajat kesehatan yang optimal. Fokus peningkatan kesehatan
diarahkan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan umum individu keluarga
dan komunitas.
Kegiatan
yang berorientasi pada peningkatan kesehatan memerlukan :
a)
Pendidikan untuk publik atau masyarakat dan individu.
b)
Perundang – undangan atau kebijakan yang mendukung.
c)
Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung.
2) Pencegahan
penyakit.
Aktivitas pencegahan penyakit secara
objektif untuk mengurangi risiko penyakit, untuk meningkatkan kebiasaan
kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan fungsi individu secara optimal.
Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
a) Melakukan
program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawat ibu hamil, program melarang
atau menghindari rokok, seminar “mengurangi atau mencegah stres” dan lain –
lain.
b) Program
umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya melakukan
senam aerobik, berenang atau program kebugaran.
c) Memberikan
informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olah raga dan lingkungan yang
sehat melalui liflet, media massa atau media elektronik.
d) Menyediakan
pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil dan kelahiran
bayinya dengan sehat.
e) Memantau
tumbuh kembang bayi dan balita.
f)
Memberikan imunisasi.
g) Melakukan
pemeriksaan untuk medeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, dan kanker.
h) Melakukan
konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan penghentian rokok.
3) Pemeliharaan
Kesehatan (Health Maintenance).
Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan
adalah kegiatan yang membantu klien memelihara status kesehatan mereka. Perawat
melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan status
kesehatannya. Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan :
a) Mencoba
mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita mengidapnya, misalnya
melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, untuk usia di atas 35 tahun.
b) Meningkatkan
ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan perubahan struktur
sosial masyarakat.
c) Ketertarikan
pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab penyakit karena stres.
4) Pemulihan
kesehatan (Health Restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien
meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi hal – hal berikut :
a) Memberikan
perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit, misalnya dengan
memberikan perawatan fisik.
b) Memberikan
perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
c) Melakukan
diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.
d) Merencanakan
pengajaran dan rehabilitasi pada pasien – pasien tertentu, misalnya pada pasien stroke, serangan jantung,
artritis.
5) Perawatan
pasien menjelang ajal
Area praktik keperawatan ini mencakup perawat
memberikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan
dapat dilakukan di rumah sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan lainnya. Lingkup
praktik keperawatan pada dasarnya sangat berkaitan dengan kompetensi lulusan.
Pendidikan profesional keperawatan yang diharapkan mampu berperan atau
mengembangkan fungsi perawat profesional baik sebagai pemberi asuhan
keperawatan, pendidik, pengelola, maupun peneliti.
c. Hakekat Praktek
Keperawatan Mandiri
1) Praktek Keperawatan Mandiri
merupakan Praktek Keperawatan Profesional yang mengikuti kaedah praktek
keperawatan profesional (otoritas, akuntabilitas, pengambilan keputusan
mandiri, kolaborasi, advokasi dan memfasilitasi sumber potensi klien)
2) Pelayanan profesional
terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen, moral dan tanggung jawab etik.
d. Persyaratan Membuka Praktik Mandiri Keperawatan
Praktik mandiri sekurang-kurangnya memenuhi
persyaratan :
1) Memiliki
ruang praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan
2) Memiliki
perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan diluar institusi pelayanan kesehatan
termasuk kunjungan rumah
3) Memiliki
perlengkapan adminiistrasi yang memiliki catatan kunjungan, formulir catatan
tindakan, asuhan keperawatan, formulir rujukan.
Praktik
keperawatan dilakukan berdasarkan pada kesepakan antara perawat dan pasien
dalam upaya untuk pencegahan penyakit, pemelihara kesehatan, kuratif, dan
pemulihan kesehatan. Praktik keperawatan dilakukan oleh perawat profesional
(RN) dan perawatan vokasional (PN). PN dalam melaksanakan tindakan keperawatan
dibawah pengawasan RN. Perawat dapat menyerahkan atau mendelegasika tugas
kepada perwat lain yang setara kompetensi dan pengalamannya.
Berdasarkan
juklak KEPMENKES 1239, persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuka praktik
mandiri keperawatan yaitu :
1)
SIP DAN SIPP harus ada
2)
Ruang praktek sesuai ketentuan
3) Tersedia
alat perawatan, peralatan rumah tangga, dan peralatan emergensi sesuai
ketentuan
4) Kewenangan
: pemenuhan kebutuhan O2, nutrisi, integritas jaringan, cairan dan elektrolit,
eleminasi, kebersihan diri, istirahat tidur, obat-obatan, sirkulasi, keamanan
dan keselamatan, managemen nyeri, kebutuhan aktivitas, psikososial, interkasi
social, menjelang ajal, seksualitas, lingkungan sehat, kebutuhan bumil,ibu
melahirkan, bayi baru lahir, postpartum, dll.
e. Praktek
Perawat Perorangan
Dengan pola pendekatan dan pelaksanaan sama seperti
praktik keperawatan di RS atau puskesmas. Perawat professional senior dan
berpengalaman secara perorangan/sendiri membuka praktik keperawatan dalam jam
praktik tertentu. Memberi pelayanan/askep khusunya konsultasi dalam keperawtan
bagi masyarakat yang memerlukannya dalam mengatasi masalah keperawatan. Bentuk
praktik yang demikian ini sangat diperlukan oleh kelompok/golongan masyarakat
yang tinggal jauh terpencil dari fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya
pelayanan keperawatan yang dikembangkan oleh pemerintah.
2. CONTOH PRAKTIK PERAWAT PERORANGAN
a. Praktik Keperawatan di Rumah (Home
Versing Practice / Home Care)
Di beberapa negara maju, “home care” (perawatan di
rumah), bukan merupakan konsep yang baru tapi telah dikembangkan oleh William
Rathbon sejak tahun 1859 yang dia namakan perawatan di rumah dalam
bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang sakit
dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit. Dari beberapa literatur pengertian
“home care” adalah perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan di
rumah sakit yang sakit termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning)
dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat
komunitas dimana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani
perawatan di rumah. Menurut Warola, 1980
dalam pengembangan Model Praktik Mandiri Keperawatan di rumah yang disusun oleh
PPNI dan Depkes, home care adalah “pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, disediakan oleh
pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui
staf atau pengaturan berdasarkan kerja (kontrak)”.
b. Mekanisme Perawatan Kesehatan Di
Rumah
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan
keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit
rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas. Namun pasien atau klien dapat
langsung menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktik
keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan.
1) Mekanisme yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
a)
Pasien atau klien pasca rawat inap
atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan
apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
b)
Selanjutnya apabila dokter telah
menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka dilakukan pengkajian oleh
koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan
kesehatan dirumah, kemudia bersama – sama klien dan keluarga, akan menentukan
masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup
jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka
waktu pelayanan.
c)
Selanjutnya klien akan menerima
pelayanan dari pelaksanaan keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan
yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah.
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan
yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh
koordinator kasus.
d)
Secara periodik koordinator kasus
akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah
sudah sesuai dengan kesepakatan.
2)
Persayaratan pasien atau klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah :
a) Mempunyai
keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi pendamping bagi klien dalam
berinteraksi dengan pengelola.
b) Bersedia
menandatangai persetujuan setelah diberikan informasi (Informed Consent).
c) Bersedia
melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk
memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.
c. Lingkup Praktik Keperawatan Di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mendiri meliputi asuhan keperawatan perinatal,
asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan
dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan
sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang dapat
dilakukan dengan :
1) Melakukan
keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian
bio-psiko-sosio-spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan
observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan,
dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan –
tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis),
memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
2) Mendokumentasikan
setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada klien, dokumentasi ini
diperlukan sebagai pertanggungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum
dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan keperawatan yang diberikan.
3) Melakukan
koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
4) Sebagai
pembela atau pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut ke rumah
sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan
pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima
oleh klien.
5) Menentukan
frekuensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencakup berapa
sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
d. Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah
Jenis pelayanan keperawatan di rumah
di bagi tiga kategori, yaitu :
1) Keperawatan
klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan pada
pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu dirawat di
rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatan dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu dirawat di rumah
sakit.
2) Pelayanan atau
asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada pomosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana bayinya setelah
melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasi terhadap proses menua, serta tentang diit mereka.
3) Pelayanan
atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit – penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit – penyakit kronis seperti diabetes mellitus,
stroke, hipertensi, masalah – masalah kejiwaan, dan asuhan pada anak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Peranan
individu dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena
peran individu seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit
kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran
individu seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu individu kita
dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.
.
B.
SARAN
Adapun saran-saran dalam penulisan
makalah ini adalah :
Ø Dapat mengetahui dan menjalankan
keperawatan kesehatan dalam individu.
Ø Dapat meningkatkan wawasan tentang
induvidu keperawatan.
Ø Dengan disusunnya makalah ini kami
mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami teori
kebutuhan dasar manusia serta dapat memberikan kritik dan saran nya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat
penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar