Selasa, 25 Desember 2012

KAU TERUS BERLARI DIKEJAR BAB DEMI BAB INI


:Timun Emas
Karya : Arif Fitra Kurniawan

-Tak ada yang lebih raksasa dari kaki mimpiku
Yang berkeras untuk terus memburu ribuan senyap sayap
Kupu-kupu yang berterbangan menuju kebun matamu
Mata yang ditumbuhi barangkali demi barangkali,
Yang membuat jejak perih ketika aku menyibak

-Tiba-tiba jalan menjadi tak begitu penting
Ketika bagiku engkau tujuan dari apa yang
Disebut orang-orang yang tersesat oleh persimpangan
Sebagai kesalahan

-Satu-satunya cara melawan kesedi
han adalah tertawa,
Satu-satunya perihal yang mampu melengkapi kebahagian
 adalah airmata.
Itu kubisikkan pada mataku sendiri berulangkali,
Sebab tanpa keduanya
Usia mata tak akan sanggup bertahan lebih lama


-Jarak sengaja telah menjuhkan aku
Sebagai laut yang liat, memandang engkau yang langit
Agar tak bisa aku panjat,

-Kelak kau akan mengerti mengapa
Tiap kali bermimpi
Tak juga henti aku merakit tangga-tangga ini,
Sebab usiaku semakin buta dan
tak ada yang bisa ditemui
sebelah mataku selain dendam yang batu
untuk menyebut keinginanmu
sementara separuh penglihatanku yang lain
bertahan dalam kepalan yang air
yang akan kau lihat sewaktu aku mencapai hilir,
sewaktu kau memilih tergelincir.

-kapan?
Ketika kau meyakini cinta adalah ibu
Dari seluruh perihal yang menyakitkan

(*catatan: Puisi ini terinsiprasi dongeng Timun Emas yang berkembang di Pulau Jawa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN TETANUS, TANDA GEJALA, DAN CARA PENANGANANNYA

Pengertian Tetanus Tetanus adalah penyakit serius yang terjadi pada sistem saraf. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penghasil racun. Ge...