Versi Batak Karo
Karya : Sedia W Barus
Wahai Putri nan hijau kemilau.
Bapak bermarga Meliala konon berdarah Hundustan.
Ibu bermarga Barus berleluhur tanah kamper.
Berparas cantik disukai para perempuan dan lelaki dari delapan penjuru angin.
Terlahir dari janda kampung Sebaraya,Tanah Karo di Sumatera,Putri Hijau ditimang dibesarkan para kurcaci dalam gua sungai Lau Biang
Bersama dua saudara kembar yang menyerupai naga dan mariam, menghisap udara sejagad.
Putri Hijau Dewasa dipinang Maharaja Haru Sicapah.
Berkalang tahun tak punya keturunan Putri Hijau dicerai
Bermodal tanah sekepa; putri menunggang Naga dikawal Mariam saudaranya
Sampailah mereka di Tanah Deli yang subur nan permai.
Berkat bantuan saudara tua san ayah Meliala,Putri mendirikan Kerajaan Haru Deli Tuah1.
Walau digoda Sultan Aliuddin Ryat Alkahar di abad limabelas ceritranya, ia tetap dalam
Keyakinan.Setia sampai mati pada suami Manang Ginting Suka.
Kerajaan Haru Lingga Timur Raja, Kutabuluh,Wampu, Sicapah boleh tunduk pada Sultan2
Wahai Putri nan hijau kemilau.
Bapak bermarga Meliala konon berdarah Hundustan.
Ibu bermarga Barus berleluhur tanah kamper.
Berparas cantik disukai para perempuan dan lelaki dari delapan penjuru angin.
Terlahir dari janda kampung Sebaraya,Tanah Karo di Sumatera,Putri Hijau ditimang dibesarkan para kurcaci dalam gua sungai Lau Biang
Bersama dua saudara kembar yang menyerupai naga dan mariam, menghisap udara sejagad.
Putri Hijau Dewasa dipinang Maharaja Haru Sicapah.
Berkalang tahun tak punya keturunan Putri Hijau dicerai
Bermodal tanah sekepa; putri menunggang Naga dikawal Mariam saudaranya
Sampailah mereka di Tanah Deli yang subur nan permai.
Berkat bantuan saudara tua san ayah Meliala,Putri mendirikan Kerajaan Haru Deli Tuah1.
Walau digoda Sultan Aliuddin Ryat Alkahar di abad limabelas ceritranya, ia tetap dalam
Keyakinan.Setia sampai mati pada suami Manang Ginting Suka.
Kerajaan Haru Lingga Timur Raja, Kutabuluh,Wampu, Sicapah boleh tunduk pada Sultan2
Putri Hijau, srikandi ratu penguasa Kerajaan Haru
Deli Tua, karena pembangkangannya diserang berkali-kali agar ia
menyerahkan kekuasaan dan mengubah keyakinan,
Tapi Haru Deli Tua bertahan sampai tubuh berkalang tanah
Terjun ke Laut Selat Malaka pilihannya dengan berikrar, erbelawan3.
“Lebih baik menjaga harga diri daripada kekuasan”.
Brahma dan adat junjungannya
Tapi Haru Deli Tua bertahan sampai tubuh berkalang tanah
Terjun ke Laut Selat Malaka pilihannya dengan berikrar, erbelawan3.
“Lebih baik menjaga harga diri daripada kekuasan”.
Brahma dan adat junjungannya
Putri Hijau ditabur cahaya
rembulan dan matahari
Rambut tergerai menaungi
gunung Sibayak dan Sinabung.
Langkah gesit gemulai
meyisiri jalan dari Tamiang ke Jambi
Satu kaki berpijak di
daratan satu di samudera luas.
Dagu pipi kening ranum
cerlang berlulur kesucian ari kelapa hijau
Bercampur perasaan aneka
jeruk wewangian.
Wajah dan bicara lembut
pancaran hatinya
Keras watak dan lakunya
ditemppa alam insani
Hijaunya Sang Putri dan
Deli Tua ini meneduhkan
Tegar menghadapi musuh
dengan bersahabatkan belantara Bukit Barisan.
Kearipannya memimpin negeri
adalah kasih sayang
Sang Putri menegakkan
keadilan dengan cinta
Sorot mata yang tulus
bahasa diplomasinya
Kepada Malaka dan Portugis
ia berbantuan
Sayang, kekuasaan Putri
digerogoti para hulubalang korup
Ditembaki mariam Aceh berpeluru
emas mereka tergiur
Deli tak lagi bertuah
sampai Gocah pun melawan
Gocah Menjadi raja4
terciumlah ranumnya tanah deli
terciumlah ranumnya tanah deli
Kepada simancung berkulit
putih konsesi diberi
Tanam paksa dan kuli
berlaku di Tanah Deli
Memakmurkan negeri salju
dengan tembakau cerutu.
Cimanggis, Februari 2011
1Tuah(bhs Karo) asal kata Tua, yang
artinya keturunan/anak. Jadi Deli Tua(dulu sering ditulis tuwa) bukan lawan
kata dari Deli (muda). Diduga nama ini diambil karena janda kembang si Putri
Hijau belum punya keturunan.
2Sekitar tahun 1539
3Erbelawan(bhs Karo), asal nama
kota/pelabuhan Belawan. Er(awalan)=ber. Belawan=sumpah
4Tahun 1612
Tidak ada komentar:
Posting Komentar