Selasa, 25 Desember 2012

Lovebird warna jadi incaran


Trend mulai mengarah ke warna
Pasar lovebird memang terus tumbuh, dan pasaran umum lebih melirik ke warna, bukan suara. Memang beberapa bulan terakhir ada penurunan sedikit yang di perkirakan karena faktor tahun ajaran baru dan seperti biasanya, menjelang hari raya idul fitri. Masa menjelang idul fitri memang sedikit sulit di duga, sebab setelah idul fitri harga bisa kembali naik.
Lovebird import terus di buru
Yang dicari tak hanya lovebird lokal saja, yang importpun terus diburu. Hal ini membuat Karjito, salah satu yang mendatngkan burung import di pasar burung Depok Solo, kebanjiran order. “saya ambilnya termasuk paling banyak di antara penjual lain di Jawa Tengah, tapi tetap saja kurang, apalagi jatah untuk Lutini dan Pastel juga terbatas, padahal itu yang paling di cari.”
Bakhan di bagiam huluburung import, para bakul yang mau mengambil pun harus mau antri dan berdesak-desakan saat burung import tiba. Dalam waktu dekat, kono import juga mau mendatangkan burung lovebird import jenis blorok.
Indukan paling di cari
Yang menarik, paling banyak mencari adalah yang sudah pasangan, baik itu siapan induk, maupun indukan yang sudah jadi, apakah itu sudah pernah produksi, atau kondisi sudah ada anakannya.
Meskipun harganya relatif mahal, tapi indukan yang kondisi membawa anak ternyata lebih disukai. Alasannya karena di anggap lebih pasti. “kalau baru siapan atau di sebutkan sudah produksi, itu memang ibarat beli cerita. Kalau kemudian lama produksinya, kita yang jual bisa di anggap berbohong, padahal bawa yang sudah ada anakannya pun, sesungguhnya tidak jaminan bakal jadi indukan yang produktif di tempat baru, sebab banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesuksesan breeding.”
Tingginya permintaan lovebird pasangan juga dirasakan oleh Arif Ngosit, breeder lovebird baik warnamaupun suara dari Tempel, Sleman, juga Ridlo Figas Bird Shop dari Pogung Lor, utara kampus UGM.
“Pembeli yang mencari lovebirdyang gacor dan panjang-panjang juga banyak, tapi yang nyari indukan sudah jadi dan membawa anakan ebih banyak lagi, dan harga juga bisa di dongkrak tinggi. Itu sebabnya, kita lebih suka menjodohkan kemudian baru di jual setelah bertelur dan menetas, sebab marginnya lebih baik, konsumen juga lebih puas dan merasa lebih pasti. Kita juga tidak ketar-ketir kelak di complain.,” jelas Ridlo.
Tingginya petmintaan indukan, menunjukan bahwa banyak sekali calon breeder lovebird. Pertanyaannya kemudian adalah, bila para breeder itu kelak jadi, apakah pasar akan tetap bisa bertahan?
HARGA LOVEBIRD WARNA ANAKAN/EKOR
HIJAU                                                                     Rp 400.000
KEPALA EMAS                                                      Rp 700.000
PASTEL KUNING                                                  Rp 1.200.000
PASTEL PUTIH                                                      Rp 700.000
LUTINO MATA HITAM                                          Rp 1.500.000
LUTINO MATA MERAH                                        Rp 2.500.000
ALBINO                                                                   Rp 1.750.000
BLOROK                                                                 tergantung keunikan warnanya

INDUKAN / PASANG SIAPAN PRODUKSI
HIJAU                                                   1.500.000                             2.000.000
KEPALA EMAS                                   2.000.000                             3.000.000
PASTEL KUNING                                3.500.000                             4.000.000
PASTEL PUTIH                                   2.000.000                             3.000.000
LUTINO HITAM                                   4.000.000                             5.000.000
LUTINO MERAH                                 7.000.000                             10.000.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN TETANUS, TANDA GEJALA, DAN CARA PENANGANANNYA

Pengertian Tetanus Tetanus adalah penyakit serius yang terjadi pada sistem saraf. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penghasil racun. Ge...