Trend
mulai mengarah ke warna
Pasar lovebird memang terus tumbuh,
dan pasaran umum lebih melirik ke warna, bukan suara. Memang beberapa bulan
terakhir ada penurunan sedikit yang di perkirakan karena faktor tahun ajaran
baru dan seperti biasanya, menjelang hari raya idul fitri. Masa menjelang idul
fitri memang sedikit sulit di duga, sebab setelah idul fitri harga bisa kembali
naik.
Lovebird
import terus di buru
Yang dicari tak hanya lovebird lokal
saja, yang importpun terus diburu. Hal ini membuat Karjito, salah satu yang
mendatngkan burung import di pasar burung Depok Solo, kebanjiran order. “saya
ambilnya termasuk paling banyak di antara penjual lain di Jawa Tengah, tapi
tetap saja kurang, apalagi jatah untuk Lutini dan Pastel juga terbatas, padahal
itu yang paling di cari.”
Bakhan di bagiam huluburung import,
para bakul yang mau mengambil pun harus mau antri dan berdesak-desakan saat
burung import tiba. Dalam waktu dekat, kono import juga mau mendatangkan burung
lovebird import jenis blorok.
Indukan
paling di cari
Yang menarik, paling banyak mencari
adalah yang sudah pasangan, baik itu siapan induk, maupun indukan yang sudah
jadi, apakah itu sudah pernah produksi, atau kondisi sudah ada anakannya.
Meskipun harganya relatif mahal, tapi
indukan yang kondisi membawa anak ternyata lebih disukai. Alasannya karena di
anggap lebih pasti. “kalau baru siapan atau di sebutkan sudah produksi, itu
memang ibarat beli cerita. Kalau kemudian lama produksinya, kita yang jual bisa
di anggap berbohong, padahal bawa yang sudah ada anakannya pun, sesungguhnya
tidak jaminan bakal jadi indukan yang produktif di tempat baru, sebab banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kesuksesan breeding.”
Tingginya permintaan lovebird pasangan
juga dirasakan oleh Arif Ngosit, breeder lovebird baik warnamaupun suara dari
Tempel, Sleman, juga Ridlo Figas Bird Shop dari Pogung Lor, utara kampus UGM.
“Pembeli yang mencari lovebirdyang
gacor dan panjang-panjang juga banyak, tapi yang nyari indukan sudah jadi dan
membawa anakan ebih banyak lagi, dan harga juga bisa di dongkrak tinggi. Itu
sebabnya, kita lebih suka menjodohkan kemudian baru di jual setelah bertelur
dan menetas, sebab marginnya lebih baik, konsumen juga lebih puas dan merasa
lebih pasti. Kita juga tidak ketar-ketir kelak di complain.,” jelas Ridlo.
Tingginya petmintaan indukan,
menunjukan bahwa banyak sekali calon breeder lovebird. Pertanyaannya kemudian
adalah, bila para breeder itu kelak jadi, apakah pasar akan tetap bisa
bertahan?
HARGA LOVEBIRD WARNA ANAKAN/EKOR
HIJAU Rp
400.000
KEPALA EMAS Rp
700.000
PASTEL KUNING Rp
1.200.000
PASTEL PUTIH Rp
700.000
LUTINO MATA
HITAM Rp
1.500.000
LUTINO MATA
MERAH Rp
2.500.000
ALBINO Rp
1.750.000
BLOROK tergantung
keunikan warnanya
INDUKAN /
PASANG SIAPAN PRODUKSI
HIJAU 1.500.000 2.000.000
KEPALA
EMAS 2.000.000 3.000.000
PASTEL
KUNING 3.500.000 4.000.000
PASTEL
PUTIH 2.000.000 3.000.000
LUTINO
HITAM 4.000.000 5.000.000
LUTINO
MERAH 7.000.000 10.000.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar